World Time

New York London Tokyo Jakarta
"Pruvision & Me bukanlah Situs Resmi Prudential akan tetapi ini Situs Agen Resmi Prudential berlicency dibawah Naungan PruVision Agency"

Cari Blog Ini

Sabtu, 22 Desember 2012

Penderita Kanker di Dunia Naik 300%


Jumlah Penderita Kanker di Dunia Naik 300 Persen Pada Tahun 2030


Merry Wahyuningsih - detikHealth

Foto: thinkstock)
Jakarta, Semakin tahun penderita kanker di dunia terus bertambah. Jumlah kasus baru dan kematian akibat kanker pun semakin meningkat. Bahkan diperkirakan jumlah penderita kanker di dunia naik hingga 300 kali lipat pada tahun 2030 dibandingkan dengan tahun 2005.

Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2010, pada tahun 2005 kematian akibat kanker di seluruh dunia mencapai 7 juta orang, 11 juta kasus baru kanker dan 25 juta orang hidup dengan kanker.

Diperkirakan pada tahun 2030, kematian akibat kanker meningkat menjadi 17 juta, 27 juta kasus baru dan 75 juta orang hidup dengan kanker.

Dari 75 juta jiwa tersebut, 70 persennya hidup di negara berkembang termasuk Indonesia.

"Diperkirakan pada tahun 2030 akan naik 200 hingga 300 persen dan 70 persennya hidup di negara berkembang termasuk Indonesia," ujar Dr Dradjat Ryanto Suardi, SpB(K)Onk, Ketua Umum PP Perhimpunan Onkologi Indonesia, dalam acara Diskusi Media tentang Terobosan Pengobatan Kanker Payudara dengan Peningkatan Harapan Hidup Signifikan, di Resto Tesate, Plaza Senayan, Jakarta, Kamis (30/8/2012).

Diantara seluruh kanker yang ada, kanker payudara adalah salah satu kanker yang paling sering ditemukan. Menurut Dr Dradjat, di Indonesia sendiri kasus kanker payudara terus meningkat.

Pada tahun 2004, tercatat ada 15,1 persen kasus kanker payudara dari semua kasus kanker yang ada. Di tahun 2008, jumlahnya meningkat menjadi 18,5 persen.

Menurut WHO, 8-9 persen perempuan akan mengalami kanker payudara dalam hidupnya. Ini menjadikan kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak ditemui pada perempuan dan kanker tersering nomor dua di dunia.

Masih menurut WHO, diperkirakan lebih dari 1 juta perempuan terdiagnosis kanker payudara di seluruh dunia tahun ini. Setelah menjalani perawatan, sekitar 50 persen pasien mengalami kanker payudara metastatik dan hanya bertahan hidup 18-30 tahun.

"Proses sel berubah menjadi kanker bukan proses yang pendek, butuh belasan tahun untuk menjadi kanker. Tapi kalau kanker bisa terdeteksi secara dini pada fase insitu, maka bisa 100 persen sembuh," tegas Dr Dradjat.

Salah satu cara untuk mendeteksi awal kanker payudara adalah dengan melakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) yang dilakukan seminggu setelah menstruasi.

Waktu seminggu setelah menstruasi sangat tepat karena pada saat itu hormon estrogen dan progesteron berada pada kadar yang rendah. Hormon estrogen dan progesteron mengontrol dan mempengaruhi besar atau kecilnya payudara.

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) adalah melakukan beberapa hal berikut:

1. Perhatikan payudara dengan posisi kedua tangan di atas kepala kemudian kedua tangan di pinggang.

2. Angkat tangan kiri ke atas kepala.

3. Gunakan permukaan jari yang rata untuk meraba atau menekan payudara serta pastikan untuk menyentuh seluruh bagian payudara. Pola yang digunakan bisa dengan gerakan arah memutar, gerakan arah naik dan turun atau arah keluar dan masuk area putting. Usahakan menggunakan gerakan yang sama setiap bulannya.

4. Menekan setiap putting dengan lembut dan memperhatikan apakah ada cairan yang keluar.

5. Memeriksa daerah antara payudara dan ketiak serta payudara dan tulang dada sambil berbaring.

6. Mengulangi semua langkah tersebut untuk payudara yang sebelah kanan.


Dicopy dari : detikHealt

Tidak ada komentar:

Posting Komentar